Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Sehat
Misi dagang sektor rempah bukukan transaksi Rp239,4 miliar di Belanda
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-14 05:57:39【Sehat】886 orang sudah membaca
PerkenalanDirektur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Fajarini Puntodewi menghadiri

Jakarta (ANTARA) - Misi dagang Kementerian Perdagangan RI bertajuk "Where Spices Tell Stories" ke Belanda pada 29 Oktober-1 November 2025 mencatatkan potensi transaksi senilai 14,6 juta dolar AS atau sekitar Rp239,4 miliar.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Fajarini Puntodewi mengangakan keberhasilan tersebut memberi sinyal positif bagi peningkatan ekspor sektor rempah dan bumbu Indonesia. Capaian itu juga merefleksikan tingginya minat pasar Eropa terhadap produk rempah dan bumbu Nusantara.
"Importir Eropa menilai produk rempah dan bumbu Indonesia memiliki keunggulan dari segi aroma dan kualitas. Produk kita juga berpotensi untuk memenuhi kebutuhan pasar pangan organik dan berkelanjutan yang sedang berkembang pesat di Eropa," ujar Puntodewi dalam keterangan di Jakarta, Rabu.
Adapun rempah dan bumbu yang paling diminati antara lain pala, lada putih, kunyit, jahe, serta bumbu makanan siap pakai.
Potensi transaksi dicapai melalui kegiatan forum bisnis dan penjajakan kerja sama bisnis (business matching) yang diselenggarakan di Indonesia House Amsterdam pada 30 Oktober 2025. Dalam forum ini, pelaku usaha Indonesia memperkenalkan produk unggulan mereka kepada pembeli asal Belanda, Prancis, dan Jerman.
Misi dagang diikuti sepuluh pelaku usaha Indonesia. Para peserta misi dagang mendapat kesempatan langsung menjajaki kerja sama dagang dengan mitra Eropa, serta memperluas jejaring distribusi di Belanda yang dikenal sebagai pintu gerbang perdagangan Eropa.
Selain forum bisnis, para peserta juga mengunjungi beberapa importir besar seperti Amboina, Nesia Food BV, Bina BV, dan INA Trading/Furnilux untuk mempelajari pola impor dan distribusi produk rempah di pasar Belanda.
Sebagai bagian dari rangkaian misi dagang tersebut, Kemendag menjalin pertemuan dengan Centre for the Promotion of Imports from Developing Countries(CBI) dan Netherlands Enterprise Agency (RVO) pada 31 Oktober 2025.
Pertemuan membahas penguatan kelembagaan ekspor, pengembangan produk, serta akses pasar bagi sektor pertanian dan perikanan.
Suka(7295)
Artikel Terkait
- Cukup tidur membantu anak terhindar dari influenza saat cuaca ekstrem
- Mendagri minta pemda kendalikan harga pangan penyumbang inflasi
- Pemkot Madiun minta setiap SPPG miliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi
- Promosikan kuliner, makan gratis di Sungai Kapuas ramai pengunjung
- Raffi Ahmad apresiasi transformasi lapas di Nusakambangan
- Efektifnya akupresur untuk tingkatkan produksi ASI
- DPR RI: Program MBG kelompok 3B perlu diperkuat untuk cegah stunting
- Dokter sebut diet tanpa mengonsumsi karbohidrat itu salah
- Nasib perempuan Gaza dua tahun sejak konflik pecah
- KBRI Yangon apresiasi kemenangan Garuda Pertiwi atas Makau
Resep Populer
Rekomendasi

Keracunan menu MBG, Jakbar periksa keterlibatan produk UMKM

Forum Pangan Dunia 2025 dibuka di Roma, rayakan 80 tahun FAO

Pakar IPB paparkan nutrisi susu untuk tingkatkan gizi pada Program MBG

Puluhan siswa SMP di Tulungagung Jatim keracunan MBG

BPKP sebut pengawasan program MBG harus dari hulu ke hilir

BJB tegaskan dukungannya pada MBG lewat pembiayaan SPPG

Wagub Kepri tinjau dapur SPPG Batu IX pastikan keamanan program MBG

Pemkab Jepara buka saluran pengaduan program MBG